Kamis, 27 Juni 2013

jum'at 10 juli 2009

ketika dunia menangis,
aku tetap duduk manis didampingi ketidaktahuanku...........
ketidaktahuan akan telah terciptanya dirmu,
ketidaktahuan akan semua syair indahmu
ketidaktahuan akan nada-nada mu
ketidaktahuan akan suara merdumu
ketidaktahuanku.......
ketidaktahuan akan
fikiranmu,
ambisimu,
mimpimu,
harapanmu,
visimu ,

ketidaktahuan akan
senyummu,
tangisanmu,
tawamu,

ketidaktahuan akan lincah tubuhmu,
akan jiwamu,
rasamau,
cintamu,
masalah-masalahmu,

entah sengaja atau tidak,
kau kurung aku dalam ketidaktahuan......

tiba-tiba
berjuta orang disana menundukan kepala
seiring nyanyian duka yang dinyanyikan hikmat oleh bumi,

dan akupun tak tau mengapa
begitu deras air mata ini
aku berlari, brjalan sekuat tenangaku....
aku berusaha ingin lepas, bebas...
tak ingin aku terus menjadi budak ketidaktahuanku akan dirimu

terhenti aku ditengah padang pasir yang gersang, segersang hatiku

aku terdiam,
aku sendiri,
aku menangis,

aku akan dirimu
aku tak mengenalmu

terlelpa kini aku dalam genangan air mata,
terbalut setumpukan pasir kedukaan

saat itu aku ingat kau
ku kenal kau
saat kau mati
,mati.......

karena jatuh dijembatan malam
dan kau mengubur dirimu sendiri dengan setumpukan kesedihanmu dimasa lalu yang tersiram oleh tangis sesalmu.
aku baru menyadari, saat kau dikelilingin orang-orang yang mengaku menyayangimu.
kau sendiri
kau merasa sendiri
sepi
seperti didalam peti matimu
yang kau bangun dengan kepiluan dan kesendirian, setelah itu kau buang kuncinya

apakah kau ingat???????
aku berusaha untuk mencari kunci itu,
aku berusaha untuk membebaskanmu,
aku berusaha untuk menyembuhkanmu,

tapi kau tega dengan dinginnya dirimu
dengan kerasnya hatimu
kau acuhkanku
kau biarkan aku berjalan sendiri
kau biarkan aku mengenalmu lewat kebisuanmu

aku hanyalah orang awam yang tak mengerti siratan matamu, kegundahan hatimu, yang kau selipkan dalam kesempurnaan dirimu
yang hampa terbawa waktu

kau tetap membiarkanku
mencintaimu
tanpa mengenalmu
mengasihimu
dibelahan duniaku

terhentak aku dari khayalanku
tentangmu
kini kusadar dengan kerendahan cintaku

aku berharap
aku dapat mengenalmu
walaupun bukan dari dirimu
walaupun bumi bertahan membisu
walaupun tangisanmu terselip dilelahmu
walaupun dan walaupun

tapi ku kan tetap cinta
ku kan tetap menjaga

dari atas surga
melalui hembusan nafasku
yang melewati pori-pori hatimu
menyalurkan cintaku

0 komentar:

Posting Komentar